Masjidnya Muhammad Cheng Ho
Pada postingan yang sebelomnya ane udah post tentang
SAM POO KONG yang konon dulunya adalah masjid dan sekarang sudah dialih
fungsikan sebagai kuil. Nah kali ini ane mau sedikit kasih pencerahan tentang
beberapa masjid peninggalan Laksamana Cheng Ho. Artikel ini ane kutip disini. Semoga
bermanfaat
1.Masjid Cheng Hoo di
Jakabaring Palembang
Sebenarnya masjid ini bernama Masjid Al Islam Muhammad Cheng Hoo. Memang masjid ini tidak didirikan atau bekas peninggalan Cheng Hoo, melainkan didirikan atas prakarsa para sespuh, penasehat, pengurus Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Sumsel, dan serta tokoh masyarakat Tionghoa di sekitar Palembang.
Sebenarnya masjid ini bernama Masjid Al Islam Muhammad Cheng Hoo. Memang masjid ini tidak didirikan atau bekas peninggalan Cheng Hoo, melainkan didirikan atas prakarsa para sespuh, penasehat, pengurus Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Sumsel, dan serta tokoh masyarakat Tionghoa di sekitar Palembang.
Pembangunan masjid percampuran unsur Cina, melayu, dan nusantara diawali
dengan peletakkan batu pertama 2003. Modal awal pembangunan masjid itu sekitar
Rp 150 juta dari hasil kumpul-kumpul dengan kawan-kawan di PITI. Tanah tempat
masjid berdiri merupakan hibah dari pemerintah daerah dan baru diresmikan pada
2006.
Masjid berlantai dua ini dapat menampung kurang lebih 600 jemaah. lantai
pertama digunakan untuk jemaah laki-laki, sedangkan lantai kedua untuk jemaan
wanita. Menara di kedua sisi masjid meniru klenteng-klenteng di Cina dengan cat
merah dan hijau giok.
2. Masjid Cheng
Hoo Surabaya
Masjid Cheng Hoo ini berlokasi di Jalan Gading, Ketabang, Genteng, Surabaya atau 1.000 m utara Gedung Balaikota Surabaya. Sama seperti pembagunan masjid Cheng Hoo di Palembang, masjid pun ini didirikan atas prakarsa para sesepuh, penasehat, pengurus PITI, dan pengurus Yayasan Haji Muhammad Cheng Ho Indonesia Jawa Timur serta tokoh masyarakat Tionghoa di Surabaya.
Masjid Muhammad Cheng Ho Surabaya ini mampu menampung sekitar 200 jamaah. Bangunannya berdiri di atas tanah seluas 21 x 11 meter persegi dengan luas bangunan utama 11 x 9 meter persegi. Maknanya, angka 11 untuk ukuran Ka'bah saat baru dibangun, angka sembilan melambangkan Wali Songo dan angka 8 melambangkan Pat Kwa (keberuntungan/kejayaan dalam bahasa Tionghoa). Masjid Muhammad Cheng Ho juga memiliki delapan sisi di bagian atas bangunan utama. Ketiga ukuran atau angka itu ada maksudnya.
Masjid Cheng Hoo ini berlokasi di Jalan Gading, Ketabang, Genteng, Surabaya atau 1.000 m utara Gedung Balaikota Surabaya. Sama seperti pembagunan masjid Cheng Hoo di Palembang, masjid pun ini didirikan atas prakarsa para sesepuh, penasehat, pengurus PITI, dan pengurus Yayasan Haji Muhammad Cheng Ho Indonesia Jawa Timur serta tokoh masyarakat Tionghoa di Surabaya.
Masjid Muhammad Cheng Ho Surabaya ini mampu menampung sekitar 200 jamaah. Bangunannya berdiri di atas tanah seluas 21 x 11 meter persegi dengan luas bangunan utama 11 x 9 meter persegi. Maknanya, angka 11 untuk ukuran Ka'bah saat baru dibangun, angka sembilan melambangkan Wali Songo dan angka 8 melambangkan Pat Kwa (keberuntungan/kejayaan dalam bahasa Tionghoa). Masjid Muhammad Cheng Ho juga memiliki delapan sisi di bagian atas bangunan utama. Ketiga ukuran atau angka itu ada maksudnya.
Masjid yang menyerupai klenteng ini di dominasi warna merah, hijau, dan
kuning. Ornamennya kental nuansa Tiongkok lama. Pintu masuknya menyerupai
bentuk pagoda, terdapat juga relief naga dan patung singa dari lilin dengan
lafaz Allah dalam huruf Arab di puncak pagoda. Di sisi kiri bangunan
terdapat sebuah beduk sebagai pelengkap bangunan masjid.
3. Masjid Cheng Hoo Pandaan, Pasuruan.
Berbeda dengan Masjid Cheng Ho Surabaya dan Palembang yang didirikan atas prakarsa para sesepuh, penasehat, pengurus PITI (Pembina Iman Tauhid Islam d/h Persatuan Islam Tionghoa Indonesia) serta tokoh masyarakat Tionghoa, maka masjid Cheng Ho Pandaan ini dibangun dengan biaya dari Pemerintah Kabupaten Pasuruan.
Masjid Cheng Ho Panda’an
terletak di pinggir jalan raya Malang-Surabaya-Trawas-Tretes, Propinsi Jawa
Timur. Lokasinya yang terletak di daerah yang memiliki pemandangan alam memukau
menjadikan Masjid ini tempat istirahat sejenak yang menyenangkan bagi mereka
yang melalui ruas jalan tersebut3. Masjid Cheng Hoo Pandaan, Pasuruan.
Berbeda dengan Masjid Cheng Ho Surabaya dan Palembang yang didirikan atas prakarsa para sesepuh, penasehat, pengurus PITI (Pembina Iman Tauhid Islam d/h Persatuan Islam Tionghoa Indonesia) serta tokoh masyarakat Tionghoa, maka masjid Cheng Ho Pandaan ini dibangun dengan biaya dari Pemerintah Kabupaten Pasuruan.
Masjid Cheng Ho Pandaan gaya arsitekturnya mengadopsi Masjid Cheng Hoo
Surabaya yang telah lebih dulu menjadi ikon pariwisata. Lantai dasar Masjid
Cheng Hoo Pandaan digunakan untuk ruang pertemuan yang disewakan, namun bagi
jamaah yang ingin tidur sejenak dipersilahkan di ruang tersebut.
Lantai dua khusus sholat dan tidak boleh digunakan untuk tiduran. Ukuran keseluruhan masjid dua lantai ini adalah 50 x 50m.
Lantai dua khusus sholat dan tidak boleh digunakan untuk tiduran. Ukuran keseluruhan masjid dua lantai ini adalah 50 x 50m.


Komentar
Posting Komentar