FILM DOKUMENTASI DAN ALAT OTOMOTIF sebagai MEDIA dan SUMBER PEMBELAJARAN
FILM DOKUMENTASI DAN ALAT OTOMOTIF sebagai MEDIA dan
SUMBER PEMBELAJARAN
Disusun untuk
Memenuhi Tugas Pengembangan
Sumber dan
Media Pembelajaran
Disusun Oleh
Kelompok 3:
JA’FAR SHODIQ
(15170012)
FERIKO PRAYOGO
(15170030)
Dosen Pengampu:
Dr. H. MULYONO,
M.A.
JURUSAN
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS
ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGRI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2017
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Allah SWT. Karena hanya atas limpahan rahmat dan hidayahNya, kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan pengetahuan dan kemampuan yang kami
miliki, yang berjudul “Film Dokumentasi dan Alat-Alat Otomotif Sebagai Sumber
dan Media Pembelajaran” tepat pada waktunya. Dan kami berterima kasih pada
Bapak Dr. H. Mulyono, M.Pd selaku Dosen mata kuliah Sumber dan Media
Pembelajaran yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Penulis
menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
sempurnanya makalah ini. Kami berharap semoga makalah tentang Film Dokumentasi
dan Alat-Alat Otomotif Sebagai Sumber dan Media Pembelajaran ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
|
|
Malang,
26 April 2017
Penyusun
|
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil
teknologi dalam proses belajar. Oleh karena itu, tugas yang diemban oleh guru
atau pembelajar adalah mampu menggunakan alat-alat yang disediakan oleh sekolah
atau bahkan secara kreatif dan inovatif mampu menggunakan alat yang murah dan
efisien untuk membantu mencapai tujuan pembelajaran.
Seiring
berkembangnya kemajuan teknologi yang ada dan untuk menyesuaikan kebutuhan
proses pembelajaran, maka pusat sumber belajar dituntut untuk berkembang.
Pengembangan sumber belajar berperan dalam peningkatan pembelajaran yang
berlangsung. Pengembangan pusat sumber belajar merupakan salah satu sarana yang
digunakan oleh para pendidik dalam upaya peningkatan pembelajaran siswa.
Seperti penggunaan media film dokumentasi seebaai media dan sarana yang menunjang proses
pembelajaran.
Maka dari itu, pendidik haruslah
menguasai media dan sumber pembelajaran guna menunjang proses pembelajaran.
Mulai media elektronik maupun media kinetik.
B.
Rumusan Masalah
1. Pengertian Media Pembelajaran
2. Pengertian Sumber Pembelajaran
3. Manfaat film dokumentasi sebagai media dan sumber pembelajaran
4. Manfaat alat otomotif sebagai media dan sumber pembelajaran
C.
Tujuan
1. Menegtahui pengertian Media Pembelajaran
2. Mengetahui sumber Pembelajaran
3. Mengetahui manfaat film dokumentasi sebagai media dan sumber
pembelajaran
4. Mengetahui manfaat alat otomotif sebagai media dan sumber pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Media Pembelajaran
Kata media merupakan
bentuk jamak dari ‘Medium’, yang secara harfiah berarti perantara atau
pengantar. Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran.
Schramm mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan
yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.[1]
Dari pengertin diatas dapat disimpulkan bahwa media adalah alat yang dapat
mengantarkan baik untuk pengajar maupun peserta didik untuk mensukseskan proses
pembelajaran.
Media dalam proses belajar mengajar cenderung
diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk
menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Media pendidikan
digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses
pembelajaran. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan
informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil
belajar.[2]
Media pembelajaran dapat ditemukan
banyak di sekitar kita, mulai dari
bangku kursi yang ada di dalam kelas, papan tulis kapur, Media pembelajaran
dapat ditemukan banyak di sekitar kita,
mulai dari bangku kursi yang ada di dalam kelas, papan tulis kapur, pensil
penghapus.
Ada macam jenis media
pembelajaran baik tradisional maupun modern :
1. Media pembelajaran tradisional :
a. Angklung
b. Gamelan
c. Parikan
d. Karawitan
e. Ludruk
f. Bantengan
g. Ketoprak
h. Wayang
2. Media pembelajaran modern
a. Laptop
b. Otomotif
c. Video edukasi
d. Film dokumentasi
e. Whatsapp
f. Microssoft
g. Adobe flash
h. Adobe photoshop
i.
Corel draw
B.
Pengertia sumber pembelajaran
Dalam arti
luas, sumber belajar (leaning resources) adalah segala macam sumber yang
ada di luar diri siswa yang keberadaannya memudahkan terjadinya proses belajar.[3]
Edgar Dale menyatakan bahwa sumber belajar adalah
pengalaman-pengalaman yang pada dasarnya sangat luas, yakni seluas kehidupan
yang mencakup segala sesuatu yang dapat dialami dan dapat menimbulkan peristiwa
belajar. Berarti sumber pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
sebagai alat yang dapat menyampaikan informasi tentang sebuah pembelajaran. Dalam Association of Education and Communication Technology (AECT)
diuraikan sebagai berikut:
“Learning resources (for Educational Technology) all of the
resources (data, people and things) which may be used by the leaner in
isolation or in combination, usually in an formal manner, to fasilitate
learning : they include messages, people, materials, devices, techniquest and
setting”. [4]
Berbagai macam sumber pembelajaran antara
lain sbb:
1. Buku
2. Internet
3. Diktat
4. Website pendidikan
5. Website edukasi
C.
Manfaat film dokumentasi sebagai media dan sumber pembelajaran
Seperti yang sudah kita ketahui, bahwa medi dan sumber pembelajaran
terdapat banyak sekali macam dan jenisnya, salah satunya adalah film
dokumentasi sebagai media dan sumber pembelajaran.
Film dokumenter adalah film yang mendokumentasikan kenyataan.
Istilah "dokumenter" pertama digunakan dalam resensi film Moana (1926) oleh Robert Flaherty, ditulis oleh The Moviegoer, nama samaran John Grierson, di New York Sun pada tanggal 8 Februari 1926.[5]
Di Perancis, istilah dokumenter digunakan untuk semua film
non-fiksi, termasuk film mengenai perjalanan dan film pendidikan. Berdasarkan
definisi ini, film-film pertama semua adalah film dokumenter. Mereka merekam
hal sehari-hari, misalnya kereta api masuk ke stasiun. pada dasarnya, film
dokumenter merepresentasikan kenyataan. Artinya film dokumenter berarti
menampilkan kembali fakta yang ada dalam kehidupan.
Krakteristik media video
pembelajaran menurut Menurut Cheppy Riyana (2007:8-11) untuk menghasilkan video
pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi dan efektivitas penggunanya maka
pengembangan video pembelajaran harus memperhatikan karakteristik dan
kriterianya.
Karakteristik video pembelajaran
yaitu:
1.
Clarity of Massage (kejalasan pesan)
Dengan media video siswa dapat
memahami pesan pembelajaran secara lebih bermakna dan informasi dapat diterima
secara utuh sehingga dengan sendirinya informasi akan tersimpan dalam memory
jangka panjang dan bersifat retensi.
2.
Stand Alone (berdiri sendiri).
Video yang dikembangkan tidak
bergantung pada bahan ajarlain atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan
bahan ajar lain.
3.
User Friendly (bersahabat/akrab dengan pemakainya).
Media video menggunakan bahasa
yang sedehana, mudah dimengerti, dan menggunakan bahasa yang umum. Paparan
informasi yang tampil 23 bersifat membantu dan bersahabat dengan pemakainya, termasuk
kemudahan pemakai dalam merespon, mengakses sesuai dengan keinginan.
2.
Representasi Isi
Materi harus benar-benar
representatif, misalnya materi simulasi atau demonstrasi. Pada dasarnya materi
pelajaran baik sosial maupun sain dapat dibuat menjadi media video.
3.
Visualisasi dengan media
Materi dikemas secara multimedia
terdapat didalamnya teks, animasi, sound, dan video sesuai tuntutan materi.
Materi-materi yang digunakan bersifat aplikatif, berproses, sulit terjangkau
berbahaya apabila langsung dipraktikkan, memiliki tingkat keakurasian tinngi.
4.
Menggunakan kualitas resolusi yang tinggi
Tampilan berupa grafis media
video dibuat dengan teknologi rakayasa digital dengan resolusi tinggi tetapi
support untuk setiap speech sistem komputer.
5.
Dapat digunakan secara klasikal atau individual
Video pembelajaran dapat
digunakan oleh para siswa secara individual, tidak hanya dalam setting sekolah,
tetapi juga dirumah. Dapat pula digunakan secara klasikal dengan jumlah siswa
maksimal 50 orang bias dapat dipandu oleh guru atau cukup mendengarkan uraian
narasi dari narator yang telah tersedia dalam program.[6]
Dalam perkembangannya, film dokumentasi kian merambak di bidang
pendidikan. Tidak sedikit pengajar yang telah menyadari bahwa film dokumentasi
adalah salah satu media yang mengasyikan untuk digunakan sebagai media
pembelajaran. Selain itu film documenter, juga menjadi salah satu media
pembelajaran yang efektif, karena siswa akan lebih mudah untuk memahami jika
menggunakan video, daripada membaca maupun menyimak ceramah guru. Video
merupakan media yang tergolong murah, karana, kini terdapat website yang
menyediakan banyak macam video, mulai dari Youtube, Instagram, maupun situs
website yang lain.
Namun terdapat juga kekurangan jika menggunakan video
documenter. Banyak tenaga pendidik yang kurang faham akan efektifnya
pembelajaran dengan menggunakan video
documenter. Kurangnya fasilitas yang mendukung pembelajaran dengan video.
Karena ketika guru ingin menggunakan
video/film, memerlukan media laptop/computer LCD projector maupun sound
external.
Berikut proses pembuatan film dokumentasi sederhana :
1.
Mencari
Ide Cerita
Mencari ide adalah langkah awal yang dilakukan setelah menetapkan niat,
ide biasanya menentukan tema film dokumenasi yang akan diproses, bisa
bertemakan pendidikan, pertempuran, perjuangan persahabatan, kritik sosial
2.
Menulis
Narasi
Narasi menurut kamus besar bahasa
Indonesia adalah pengisahan suatu cerita atau
kejadian; 2 Sas cerita atau deskripsi suatu kejadian atau
peristiwa; kisahan; 3 tema suatu karya seni. Penulisan
narasi adalah menentukan jalannya film, mulai dari alur/plot, tokoh maupun penokohan dan
lain yang menyangkut film tersebut.
3.
Revisi narasi
Narasi dalam film sering disebut dengan naskah film. Proses revisi
naskah biasa dilakukan sebanyak tiga kali bahkan sampai enam kali sampai naskah
dirasa cukup pantas untuk ditindak lanjuti membuat film.
4.
Membaca narasi film dengan pemain
Membaca narasi dengan pemain akan dilakukan bersama penulis naskah. Yang
bertujuan untuk memperdalam karakter pemain.
5.
Buatlah
Daftar Syuting
Daftar syuting bisa berupa tempat, waktu, maupun biaya
6.
Persiapan
Pra Syuting
Persiapan biasanya dilakukan untuk memastikan alat, tempat, waktu,
pemain, biaya.
7.
Proses
Syuting
Proses syuting adalah fase inti dalam
pembuatan sebuah film.
8.
Membuat
Daftar Rekaman
Membuat daftar rekaman biasanya dilakukan
untuk men dibbing suara pemain yang dirasa kurang jelas. Bukan hanya suara
pemain, suara effek juga mendapat perhatian khusus.
9.
Edit
Film Anda
Proses editing adalah proses final dalam pembuatan, bagaikan
masakan tanpa dicicipi film tanpa diedit hanya akan menghasilkan
video-video pendek yang tidak menyatu.
Lanjut publikasi agar ditonton banyak orang dan dapat menyampaikan pesan
moral ke banyak orang.
D.
Manfaat alat otomotif sebagai media dan sumber pembelajaran
Teknik otomotif adalah salah satu cabang ilmu teknik mesin
yang mempelajari tentang bagaimana merancang, membuat dan mengembangkan
alat-alat transportasi darat yang menggunakan mesin, terutama sepeda motor, mobil, bis dan truk. Teknik otomotif menggabungkan elemen-elemen pengetahuan mekanika, listrik, elektronik, keselamatan
dan lingkungan serta matematika, fisika, kimia, biologi dan manajemen.
Cabang-cabang dari teknik otomotif meliputi :
1.
Perencanaan
(product atau design)
2.
Pengembangan
(development)
3.
Produksi
(manufacturing)
4.
Perawatan
(maintenance)
Di Indonesia saat ini cabang yang sangat berkembang adalah
perawatan dan umumnya mengenai perawatan mobil dan sepeda motor[8]
Selain digunakan untuk alat transportasi, otomotif
juga dapat digunakan untuk sumber dan media edukasi. Banyak lembaga pendidikan
yang memanfaatkan otomotif sebagai media pembelajaran. Terutama di SMK yang
mepunyai jurusan otomotif seperti jurusan Teknik Kendaraan Ringan.
Pentingnya aspek transportasi memaksa kita untuk
mengetahui ilmu otomotif, tidak peduli pekerjaannya, karena setiap orang sangat
memerlukan trasportasi. Baik pengetahuan otomotif ringan maupun berat.
Pekerjaan
memasang dan melepas baut /mur, skrup, snapring adalah pekerjaan yang hampir
selalu ada disetiap unit kompetensi perbaikan kendaraan otomotif. Peralatan
untuk memasang/ melepas baut dan mur berdimensi segi enam disebut kunci pas/
ring/ kombinasi segi enam dan untuk kepala baut segi empat disebut Wrench Square.
Sedangkan peralatan untuk membuka skrup adalah obeng.[9]
Berikut beberapa alat otomotif yang berguna
untuk media pembelajaran.
1.
Kunci
Pas (Open end wrench) Kunci pas terbuat dari logam paduan Chrome Vanadium,
dengan tangkai (shank) membentuk sudut 15 derajat pada kedua ujung-ujungnya dan
90 derajat yang terdapat pada kunci pas khusus. Kunci pas umumnya dibuat
menjadi dua kunci yang ukuran masing-masing berbeda. Misalnya; ukuran 6 mm dan
7 mm, dan seterusnya. Ukuran kunci menunjukkan lebar dari mulut kunci yang yang
berati juga menunjukkan lebar kepala baut atau mur.
2.

Kunci Ring (Box wrench) Kunci ring juga terbuat dari logam paduan
Chrome Vanadium. Kunci ring berfungsi untuk memasang atau melepaskan kepala
baut atau mur yang mempunyai momen pengencangan yang cukup besar dan
memungkinkan dapat bekerja pada ruang yang terbatas. Pada ujung-ujung kepala
kunci ini, terdapat cincin yang berdimensi heksagonal atau lebih pada lubang
diameter di dalamnya. Kunci ini lebih kuat dan ringan dari kunci pas dan
memberikan cengkraman pada seluruh kepala baut atau mur.
Kunci Ring (Box wrench) Kunci ring juga terbuat dari logam paduan
Chrome Vanadium. Kunci ring berfungsi untuk memasang atau melepaskan kepala
baut atau mur yang mempunyai momen pengencangan yang cukup besar dan
memungkinkan dapat bekerja pada ruang yang terbatas. Pada ujung-ujung kepala
kunci ini, terdapat cincin yang berdimensi heksagonal atau lebih pada lubang
diameter di dalamnya. Kunci ini lebih kuat dan ringan dari kunci pas dan
memberikan cengkraman pada seluruh kepala baut atau mur.
3.

Kunci Soket (Socket wrench) Kunci Soket adalah kunci yang berbentuk
silinder dan terbuat dari logam paduan Chrome Vanadium dan dilapisi dengan
nikel. Satu ujung mempunyai dudukan berbentuk segi 4, dan ujung lainnya
berdimensi hexagonal yang digunakan untuk melepas atau memasang kepala baut
atau mur dengan momen kekencangan tertentu. Karakteristik kunci soket: 1. Kunci
soket dapat menjangkau kepala baut atau mur yang terletak sangat sulit dan
tersembunyi. Misalnya; baut pengikat intake dan exhaust manifold. Hal ini bisa
dilakukan, karena kunci soket dilengkapi dengan batang penyambung (extention).
2. Kunci soket mempunyai momen atau torsi lebih besar terhadap pengencangan
atau pelepasan baut dan mur, karena selalu dilengkapi dengan batang pemutar
(rachet)
Kunci Soket (Socket wrench) Kunci Soket adalah kunci yang berbentuk
silinder dan terbuat dari logam paduan Chrome Vanadium dan dilapisi dengan
nikel. Satu ujung mempunyai dudukan berbentuk segi 4, dan ujung lainnya
berdimensi hexagonal yang digunakan untuk melepas atau memasang kepala baut
atau mur dengan momen kekencangan tertentu. Karakteristik kunci soket: 1. Kunci
soket dapat menjangkau kepala baut atau mur yang terletak sangat sulit dan
tersembunyi. Misalnya; baut pengikat intake dan exhaust manifold. Hal ini bisa
dilakukan, karena kunci soket dilengkapi dengan batang penyambung (extention).
2. Kunci soket mempunyai momen atau torsi lebih besar terhadap pengencangan
atau pelepasan baut dan mur, karena selalu dilengkapi dengan batang pemutar
(rachet)
4.

Kunci L (Allen wrench) Kunci L digunakan untuk
membuka/mengencangkan baut yang kepala bautnya menjorok kedalam. Ukuran kunci L
antara 2 mm – 22 m dan penampangnya berbentuk segi 6 (hexagonal) dan berbentuk
bintan (L bintang).
Kunci L (Allen wrench) Kunci L digunakan untuk
membuka/mengencangkan baut yang kepala bautnya menjorok kedalam. Ukuran kunci L
antara 2 mm – 22 m dan penampangnya berbentuk segi 6 (hexagonal) dan berbentuk
bintan (L bintang).
5.

Kunci Inggris (Adjustable wrench) Kunci Inggris digunakan untuk
membuka/mengencangkan kepala baut/mur yang ukurannya dapat diubah sesuai dengan
limit maksimumnya. Kunci Inggris mempunyai sudut 15 derajat terhadap
pegangannya dengan ukuran lebar mulut antara 13 mm – 35 mm. Ada juga yang
bersudut 45 derajat terhadap pegangannya dengan ukuran lebar mulut antara 26 mm
– 83 mm.
Kunci Inggris (Adjustable wrench) Kunci Inggris digunakan untuk
membuka/mengencangkan kepala baut/mur yang ukurannya dapat diubah sesuai dengan
limit maksimumnya. Kunci Inggris mempunyai sudut 15 derajat terhadap
pegangannya dengan ukuran lebar mulut antara 13 mm – 35 mm. Ada juga yang
bersudut 45 derajat terhadap pegangannya dengan ukuran lebar mulut antara 26 mm
– 83 mm.
6.

OBENG (Screw driver) Obeng dalam satuan set dalam ukuran dan bentuk
penggerak yang berbeda, panjag, pendek, sangat pendek (buntung). Obeng terdiri
dari batang yang terbuat dari baja keras berkualitas tinggi dengan satu mata
pada satu ujungnya dan gagang terbuat dari plastik/kayu yang dicetak pada
batangnya. Obeng digunakan untuk melepas/memasang sekrup dari komponen-komponen
kendaraan bermotor seperti pada; lampu kepala, pelindung radiator, dan untuk
melepas pengikat seperti sekrup-sekrup kotak yang mempunyai momen pengencangan
relatif rendah. Obeng juga dapat digunakan untuk mencongkel cetakan dan
menekan/mendorong seperti pada pemasangan penghapus kaca. Ada 3 jenis obeng
yaitu obeng biasa, obeng offset, dan obeng tumbuk (obeng ketok). Sedangkan bila
ditinjau dari penampangnya, dibedakan menjadi 3 yaitu obeng pipih (-/min),
obeng sudut dan obeng plus (+/kembang/bintang/philip).
OBENG (Screw driver) Obeng dalam satuan set dalam ukuran dan bentuk
penggerak yang berbeda, panjag, pendek, sangat pendek (buntung). Obeng terdiri
dari batang yang terbuat dari baja keras berkualitas tinggi dengan satu mata
pada satu ujungnya dan gagang terbuat dari plastik/kayu yang dicetak pada
batangnya. Obeng digunakan untuk melepas/memasang sekrup dari komponen-komponen
kendaraan bermotor seperti pada; lampu kepala, pelindung radiator, dan untuk
melepas pengikat seperti sekrup-sekrup kotak yang mempunyai momen pengencangan
relatif rendah. Obeng juga dapat digunakan untuk mencongkel cetakan dan
menekan/mendorong seperti pada pemasangan penghapus kaca. Ada 3 jenis obeng
yaitu obeng biasa, obeng offset, dan obeng tumbuk (obeng ketok). Sedangkan bila
ditinjau dari penampangnya, dibedakan menjadi 3 yaitu obeng pipih (-/min),
obeng sudut dan obeng plus (+/kembang/bintang/philip).
BAB III
KESIMPULAN
Kata media merupakan bentuk jamak dari ‘Medium’, yang secara harfiah
berarti perantara atau pengantar. Beberapa ahli memberikan definisi tentang
media pembelajaran. Schramm mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah
teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
Edgar Dale menyatakan bahwa sumber belajar adalah
pengalaman-pengalaman yang pada dasarnya sangat luas, yakni seluas kehidupan
yang mencakup segala sesuatu yang dapat dialami dan dapat menimbulkan peristiwa
belajar.
Film dokumenter adalah film yang mendokumentasikan kenyataan. Istilah "dokumenter"
pertama digunakan dalam resensi film Moana (1926) oleh Robert Flaherty, ditulis oleh The Moviegoer, nama samaran John Grierson, di New York Sun pada tanggal 8 Februari 1926.
Teknik otomotif adalah salah satu cabang ilmu teknik mesin
yang mempelajari tentang bagaimana merancang, membuat dan mengembangkan
alat-alat transportasi darat yang menggunakan mesin, terutama sepeda motor, mobil, bis dan truk. Teknik otomotif menggabungkan elemen-elemen pengetahuan mekanika, listrik, elektronik, keselamatan
dan lingkungan serta matematika, fisika, kimia, biologi dan manajemen.
DAFTAR PUSTAKA
Anissatul, Mufarokah, Strategi Belajar Mengajar (Yogyakarta:
TERAS,2009),
Karti Soeharto, Teknologi Pembelajaran: Pendekatan Sistem
Konsepsi, dan Model, SAP, Evaluasi, Sumber Belajar dan Media, (Surabaya:
Surabaya Intellectual Club., 2003
Ahmad Rohani. 1997. Media
Instruksional Edukatif. Cetakan pertama. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Darmawan Saputra, Pengertian
Media Pembelajaran Serta Fungsi Media Dalam Pembelajaran,[tersedia]http://gudangmakalahilmu.blogspot.co.id/2015/05/makalah-pengertian-media-pembelajaran.html/,[online] Selasa, 25 april 2017 : 22.48.
Novriza,
S.Pd, Menggunakan Peralatan Danperlengkapan
Di Tempat Kerja. [tersedia] jurnal modul pembelajaran. Diunduh dari https://novrizalbinmuslim.files.wordpress.com/2012/09/modul-peralatan-kerja-revisi-26-8-2012_-ok.pdf
pada 25/04/2017 pukul 23:47
https://multiajaib.blogspot.co.id diupload pada 09/10/2014
M. Musaddad Anwar, dkk,
sumber & media pembelajaran “program wor dan excell sebagai media pembelajaran”makalah pembelajaran
Ahmad Dhuha Riya, dkk, Faktor Dan Prosedur Pengembangan Sumber Belajar, [makalah pembelajaran]
[1] Darmawan Saputra, Pengertian Media Pembelajaran Serta Fungsi
Media Dalam Pembelajaran,[tersedia]
http://gudangmakalahilmu.blogspot.co.id/2015/05/makalah-pengertian-media-pembelajaran.html/,[online] Selasa, 18 april 2017 : 22.48.
[4] Karti
Soeharto, Teknologi Pembelajaran: Pendekatan Sistem Konsepsi, dan Model,
SAP, Evaluasi, Sumber Belajar dan Media, (Surabaya: Surabaya Intellectual
Club., 2003), hlm. 73.
[7] 10 Langkah Membuat
Film Dokumenter, https://multiajaib.blogspot.co.id diupload pada 09/10/2014
[9]
Novriza,
S.Pd, Menggunakan Peralatan Danperlengkapan Di
Tempat Kerja. [tersedia]
jurnal modul pembelajaran. Diunduh dari https://novrizalbinmuslim.files.wordpress.com/2012/09/modul-peralatan-kerja-revisi-26-8-2012_-ok.pdf
pada 25/04/2017 pukul 23:47
Komentar
Posting Komentar